Sabtu, 23 Juli 2011

ST-12 (setelah tahun ke 12) TK Istiqomah dan LPPM Putra Galuh

Nida - salah satu murid pertama
Sudah memasuki tahun ke 12 TK Al Istiqomah yang dikelola Yayasan LPPM Putra Galuh berdiri, ikut 'mencerdaskan bangsa' (mudah-mudahan) khususnya anak-anak Galuhtimur Tonjong Brebes Jawa Tengah. What next? Apa yang akan diperbuat lagi oleh LPPM Putra Galuh selain pendidikan?

Kilas balik ke tahun 1999, ketika anak kedua saya menjelang masuk TK, tahun itu belum ada TK di Galuhtimur. Adanya di Bumiayu (8 km) dan Tonjong (sama- 8 km dari desa Galuhtimur). Terdorong ingin ikut peduli dengan masa depan anak-2 Galuhtimur, maka memberanikan diri mendirikan taman kanak-kanak (TK) sendiri. Saat itu kebetulan ada himbauan agar  setiap desa minimal ada satu TK. Maka ide ini saya share ke teman-2 (saat  itu Muslih H Hasanudin), M Najib Ronas (teman semasa SD yang sukses jadi pengusaha di Bandung), dll. Gayung bersambut, maka singkat kata karena belum ada gedung, pinjam kelas di madrasah diniyah Ta'alumushibyan yang hanya dipakai sore hari (sekolah khusus agama Islam).

Gurunya pertama kali Ibu Murniati (janda dari alm guru saya di SD Pak Soemarso) yang punya pengalaman mengajar dulu di TK yang sempat ada di tahun 70-an tapi kemudian tidak bertahan. Lalu Ulfi (adik dari M Najib, putra tokoh agama alm H Sya'roni Manan). Sebagai pembelajaran awal dari pengelola dan calon guru, maka dilakukan study banding ke RA Masyithoh Fatayat NU Bumiayu (pimpinannya kalau tidak keliru keluarga alm Basori, tokoh kharismatik nahdliyin Bumiayu). Ini tentu karena kedekatan keluarga alm Sya'roni Manan dengan keluarga alm Bashori.

Awalnya berdiri adalah RA (raudlatul atfhal), namun seiring berjalannya waktu, dan diskusi di antara pengurus maka berubah menjadi TK. Beda RA dan TK: tidak ada bedanya secara pembelajaran, hanya saja secara birokrasi RA di bawah pembinaan Depag, sedangkan TK di bawah Diknas. Sekalipun di bawah Diknas, kurikulum TK Al Istiqomah boleh dikatakan kurikulum plus karena tetap memasukan pelajaran agama, khususnya Iqra.

Membangun gedung sendiri
Memasuki tahun ke tiga, dirasa perlu memiliki gedung sendiri. Maka berundinglah pengurus dengan HM Yusuf kepala desa Galuhtimur, untuk menyediakan tanah lokasi pembangunan TK. Dan berdasarkan rapat BPD saat itu sebagai instansi tertinggi tingkat desa, maka TK Istiqomah diberi ijin membangun di tanah yang juga terdapat SD Negeri Galuhtimur 1. Lobi-2 dengan pihak SD cukup alot, karena berbagai kepentingan. Namun akhirnya karena tujuan TK ini adalah untuk umum dan bukan untuk keuntugan pribadi, maka semua legawa.
Alhamdulillah.

Saat pembangunan gedung, TK sudah secara resmi dikelola yayasan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Putra Galuh, sebagai payung penyelenggaraan pendidikan. LPPM ini didirikan awalnya bukan hanya mengelola TK, tapi juga pemberdayaan masyarakat desa di bidang2 lain, ekonomi dan pertanian misanya. Sayang baru pendidikan yang dkelola, itupun hanya baru TK. Pernah ada pembuatan SIM massal murah, kerja sama dengan Polres Brebes yang cukup fenomenal. Ali  Rojihi, saat itu masih aktif sebagai wartawan, berperan dalam lobby ke Polres Brebes untuk sukses event ini.

LPPM didirikan saya, M Najib Ronas, Ali Rojihi, A  Rofi'i, Misbahul Munir, Muslih dan ikut terlibat juga Khoirul Umam putra (alm) A Mufid. Beberapa tahun kemudian memasukkan Muhaimin sebagai pengurus. Idealisme saat itu adalah bagaimana para sarjana di Galuhtimur mengimplementasikan kepedulian terhadap kemajuan desa dengan tindakan nyata. Selain lewat  pendidikan, juga lewat pemberian contoh bertani yang baik (pemberdayaan), kursus-2 ketrampilan, pengembangan usaha dan ide-2 lain yang intinya memberdayakan masyarakat ke arah kemajuan. Penanaman pisang percontohan pernah dicoba, namun tidak berlanjut karena Umam yang insinyur pertanian harus bekerja di luar kota. Kebun milik saya ditanami aneka jenis pisang sbg wujud percontohan, namun tidak dikelola dengan baik karena alasan tadi.

Berbagai tantangan harus dilalui untuk terus mempertahankan keberadaan TK dan yayasan. Pembuktian bahwa ini semata-mata bentuk kepedulian terus ditunjukkan, karena dari pengelolaan pendidikan ini, secara materi, sama sekali bukan tujuan karena kami berprinsip ini adalah ladang amal. Di sisi lain, Alhamdulillah kemudian terbentuk satu TK lagi yang dikelola yayasan lain, sehingga memungkinkan anak-anak usia TK di Galuhtimur lebih banyak yang mengenyam pendidikan pra SD. Tidak mungkin TK Istiqomah menampung semua anak usia TK karena lokal yang terbatas. Ini adalah berkah bagi masyarakat Galuhtimur.

Kini setelah 12 tahun, setelah beragam prestasi di tingkat kecamatan dan kabupaten ditorehkan TK Istiqomah, dari mulai hanya meminjam madrasah hingga memiliki gedung sendiri yang layak untuk ukuran TK di kampung, apa yang harus diperbuat agar lebih berkualitas lagi? Dan dari sisi pemberdayaan, apa yang akan diperbuat LPPM Putra Galuh?

Pemberdayaan Ekonomi? Dari mana harus memulai?
Tanggal 23 Juli 2011 menjadi tonggak, mudah-mudahan, bagi 'pengabdian' selanjutnya. Hari ini terbentuk cikal bakal koperasi dengan nama "Berkah Sejahtera". Wali murid TK menjadi anggota pertama, sekaligus pendiri koperasi. Idealnya dari koperasi ini nantinya akan mendorong kegiatan produksi home industri yang ada di desa, dengan penyediaan modal dan bimbingan teknis yang diperlukan. Tantangan cukup berat karena kecenderungan koperasi lebih dianggap sebagai 'tempat meminjam' kebutuhan konsumtif. So, edukasi menjadi hal yang perlu diprioritaskan.

23 Juli 2011