Senin, 06 Januari 2014

Tiba-tiba terkenang sate kiloan Gumelar Banyumas

Gumelar adalah kota kecil di barat daya Kabupaten Banyumas. Kota kecamatan ini tidak dilewati jalan raya besar antar kota sehingga relatif jarang orang luar melihat kota kecil ini, kecuali memang niat mau ke sana karena ada keperluan. Jarak dari kota Purwokerto (ibukota kabupaten Banyumas) sekitar 50 km. 

Saya sendiri kalau tidak ada urusan pekerjaan mungkin tidak pernah sampai ke sana. Saya ke Gumelar melalui jalur atau rute yang normal yaitu dari Purwokerto - Ajibarang - belok kiri ke arah Wangon - kemudian kurang lebih 3 km dari Ajibarang belok kanan di Karangbawang (patokannya 200 meter setelah jembatan Kali Tajum) - melewati desa Kracak, Dramakradenan - Gumelar. Kendaraan motor, mobil, mikro bus, angkudes melewati jalur normal ini. Anda harus hati-hati karena banyak tikungan dan tanjakan. Kalau Anda dari selatan (Cilacap/Wangon/Kebumen), maka rute yang ditempuh adalah di Wangon Anda harus ke utara ke arah Ajibarang - kemudian di Karangbawang belok kiri. Ada papan penunjuk yang terpampang jelas.

Pernah pula melewati jalur "trabas" menggunakan sepeda motor melalui Winduaji (Patuguran), melalui jalan di sebelah selatan Waduk Penjalin, kemudian menyusuri jalan batu di antara hutan pinus Perhutani, melewati desa Samudra. Kendaraan roda 4 bisa lewat rute ini namun tidak direkomendasikan di musim penghujan. Mungkin jalan alternatif ini kondisinya sama seperti jalan alternatif dari Ciberung (Kecamatan Pekuncen), yaitu dari Ajibarang ke utara kurang lebih 5 km - belok kiri di Ciberung kecamatan Pekuncen, kemudian melewati desa Cibangkong, Gancang, Kedung Urang dan Desa Cihonje.

Ada jalur alternatif lain dari arah barat (Majenang/Karangpucung) yaitu melalui desa Kedung Gedhe kecamatan Lumbir  dan Desa Paningkaban. Namun bagi Anda yang baru akan ke sana disarankan lewat jalur normal Ajibarang - Karangbawang - Gumelar. Jika tidak menggunakan kendaraan sendiri, ada trayek angkutan (mikrobus dan angkudes/koprades) dari Ajibarang ke Gumelar.


Kuliner khas Gumelar adalah sate kiloan warung Wasim di Jalan Raya Gumelar, depan sebuah SD. Saya menulis ini karena tiba-tiba terkenang dengan sate yang cara pesannya dengan menimbang daging dulu, mau pesen berapa ons/kilo. Setelah ditimbang baru diiris, ditusuk dan dibakar menjadi sate. Kalau mau pesen tusukan juga boleh. Namun bagi masyarakat setempat, warung sate Wasim biasa menjual dengan ditimbang dulu.

Selain sate, bisa juga pesen gule, baik gule balungan maupun gule jeroan. Tentu saja Gumelar tidak hanya terkenal dengan sate kiloanya, tapi dikenal juga sebagai sentra peternakan kambing Etawa (diperah susunya), tepung tapioka, hasil pertanian lainnya dan ada pula penambangan emas. 

foto: tugu gumelar by gumelar.wordpress.com


Sabtu, 04 Januari 2014

Rute mudah ke Curug Cipendok Cilongok Banyumas

Cipendok - Google Image
Banyak yang salah kaprah kalau obyek wisata air terjun (curug) Cipendok masuk wilayah Kecamatan Ajibarang. Padahal yang benar Curug Cipendok itu berada di desa Karangtengah, yang masuk dalam wilayah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Salah kaprah itu mungkin terjadi karena Ajibarang sebagai kota lebih besar dari Cilongok, atau bisa jadi karena Ajibarang adalah eks Kawedanan yang juga membawahi Cilongok.

Air terjun ini sudah terkenal sejak tahun 80-an. Dari Purwokerto berjarak kurang lebih 15 km ke arah barat, sedangkan dari Ajibarang memarng relatif lebih dekat, sekitar 7 km ke timur. 

Kalau dari Purwokerto ikuti saja jalan ke arah Tegal./Bumiayu, nah setelah kota kecamatan Cilongok ke arah barat di desa yang dikenal sebagai Losari ada pertigaan besar dan cukup ramai (sibuk). Anda harus belok kanan. Jangan khawatir di situ ada rambu penunjuk ke arah obyek wisata Cipendok. Nah kalau dari arah barat (Bumiayu/Tegal/Cirebon/Tasikmalaya bahkan dari Cilacap yang ada di selatan) maka Anda harus melewati Ajibarang kemudian dari Ajibarang ke arah timur, kurang lebih 7 km ketemu pertigaan Losari, Anda lalu berok kiri.

Jalan menuju curug Cipendok tidaklah terlalu susah. Hanya saja, belum ada angkutan umum resmi yang sampai ke sana, sehingga kalau  mengunjungi tempat itu harus dengan kendaraan pribadi atau sewaan.  Dari pertigaan ke curug Cipendok dengan jarak sekitar 8 km hingga pintu gerbang curug.   Kondisi jalan ini  cukup berkelok-kelok dan naik, namun kondisi jalan sudah beraspal semua dan ada penunjuk jalannya.

Sesampainya di pintu gerbang perjalanan diteruskan sekitar 1 km hingga tiba di lokasi area parkir.  Dan dari lokasi parkir ini untuk menuju ke Curug Cipendok perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh 500 meter dengan waktu tempuh sekitar 15-20 menit. Lumayan juga jalan kaki ke "TKP" namun lelah dan letih segera sirna karena akan kita rasakan kesejukan udara lereng Gunung Slamet. Segar dan bebas polusi. Silahkan....