Kekerasan 'Tanjungpriuk berdarah' menambah panjang daftar kekerasan atau bentrokan antar aparat dengan warga. Dimensinya pun luas, menyangkut lemahnya komunikasi dan dialog, arogansi kekuasaan dan di lain pihak 'keyakinan' akan kekeramatan sebuah makam ulama yang dihormati.
Hiruk pikuk persoalan negeri ini pun bertambah riuh. Belum tuntas kasus Century, markus pajak, kekisruhan internal Polri, dll seakan melahirkan masalah yang tiada berhenti mendera bangsa ini.
Belum lagi soal terorisme, yang timbul tenggelam menyita perhatian publik. Dan lagi-lagi satu kasus belum transparan penyelesaiannya, sudah muncul kasus baru.
Rakyat pun menyaksikan berita2 yang terputus, menyisakan tanda tanya besar, dan kecurigaan dan skeptisisme pada pemerintah. Jelas rakyat menunggu ketegasan sikap pemangku jabatan publik, dan tentu menuntut keadilan.
Kembali soal Tanjungpriok berdarah, sebagian memory masyarakat segera tertuju pada masa lalu tatkala di jaman Orba Tanjungpriok juga membara. Dan penyelesaian kasusnya pun dianggap masih 'remang-remang'.
Akankah kali ini juga akan kembali buram? Kita menunggu penyelesaian seadil-adilnya, dengan jalur hukum yang terhormat, bukan hukum yang bisa dipermainkan oleh para markus.
Hiruk pikuk persoalan negeri ini pun bertambah riuh. Belum tuntas kasus Century, markus pajak, kekisruhan internal Polri, dll seakan melahirkan masalah yang tiada berhenti mendera bangsa ini.
Belum lagi soal terorisme, yang timbul tenggelam menyita perhatian publik. Dan lagi-lagi satu kasus belum transparan penyelesaiannya, sudah muncul kasus baru.
Rakyat pun menyaksikan berita2 yang terputus, menyisakan tanda tanya besar, dan kecurigaan dan skeptisisme pada pemerintah. Jelas rakyat menunggu ketegasan sikap pemangku jabatan publik, dan tentu menuntut keadilan.
Kembali soal Tanjungpriok berdarah, sebagian memory masyarakat segera tertuju pada masa lalu tatkala di jaman Orba Tanjungpriok juga membara. Dan penyelesaian kasusnya pun dianggap masih 'remang-remang'.
Akankah kali ini juga akan kembali buram? Kita menunggu penyelesaian seadil-adilnya, dengan jalur hukum yang terhormat, bukan hukum yang bisa dipermainkan oleh para markus.