Ada pantai Baron, Krakal, Kukup, Sepanjang, Drini, Ngobaran, Wediombo, Sundak dan lain-lain (bisa Anda telusuri di www.PesonaGunungkidul.com). Kalau berangkat pagi-pagi dari Wonosari, maka semua pantai bisa kita longok karena jarak antar lokasi wiata pantai cukup dekat (3-5 km).
Batu karang yang terpecah, seperti sedang 'tempel hidung' :) |
Pemandangan dari atas bukit Drini |
Jalan menuju Wonosari dari Jogja mulus, seperti umumnya jalan-jalan raya di Jogja lainnya. Berkah sebagai daerah tujuan wisata rupanya mengharuskan jalan-jalan raya selalu bagus agar pelancong merasa nyaman. Kita akan melewati jalan berkelok, menanjak, namun jalan raya lebar sehingga arus kendaraan lancar. Mirip tikungan-tikungan di Puncak Pass Jawa Barat. Kita pun akan melewati 'hutan buatan' Wanagama, hutan yang diprakarsai UGM dan kini menjadi 'paru-paru' Jogja.
Jalan menuju pantai pun bagus, meski tidak selebar jalan Jogja -Wonosari. Kesan yang timbul dari melihat hamparan tanah di Gunungkidul, ternyata tidak sebagaimana dimunculkan di TV yang katanya tandus dan kering (mungkin di musim kemarau memang ada beberapa daerah yang kesulitan air). Sejauh mata memandang, yang ada adalah hamparan hijau daun jati atau tanaman jagung penduduk. Bulan Desember memang musim hujan.... tapi banyaknya pepohonan tinggi menunjukkan kalau di musim kemarau pun pohon-2 itu bisa bertahan hidup.
Sampai di lokasi pantai... maka akan bisa dinikmati kekhasan masing-masing pantai yang ada. Yang paling menarik menurut saya adalah pantai Drini, karena kita bisa naik ke atas bukit dan dari atas bukit karang bisa melihat pemandangan pantai di sebelah kanan-kiri. Pantai di Gunungkidul, pasir-pasirnya menepi di batas hamparan ombak..... sedangkan di bawah air laut kita sudah menginjak 'karang' yang keras yang di atasnya tumbuh tanaman-2 rumput laut... entah apa namanya. Deburan ombak pantai selatan yang deras dan tinggi menjadikan pantai di sini tidak disarankan untuk mandi.
Bukit karang yang menjorok ke pantai banyak ditemui |