Ha Long Vietam |
Gua-gua dengan stalagmit dan stalagtit inilah
yang menjadikan kesan artistik, membentuk aneka gambar yang bisa dipersonifikasi
(menyerupai hewan, bentuk tubuh manusia, dll). Nah Vietnam memiliki gua-gua
favorit dengan stalagmit dan stalagtit yang aduhai. Menariknya gua-gua itu ada 'di dalam' gugusan pulau-pulau karang.
Salah satunya di gugusan-gususan pulau karang
di kawasan Ha Long. Di ‘Raja Ampat’-nya Vietnam ini terdapat gugusan-gugusan pulau
karang yang berjumlah ribuan. Di antara gugusan pulau-pulau itu, di dalamnya, terdapat
gua-gua yang eksotik. Tak pelak ini menjadi destinasi wisata yang meggairahkan Vietnam.
gugusan pulau karts Ha Long |
Untuk mencapainya kita harus cruissing, naik
kapal wisata dari pelabuhan Ha Long menngarungi laut, berlayar di antara
gugusan pulau karang. Pemandangan sangat indah. Karang-karang yang menyembul
dari dasar laut itu berdiri kokoh, tak bergeming diterpa ombak laut Cina
Selatan. Di lihat dari atas, konon gugusan-gugusan pulau karang ini akan tampak
seperti seekor naga. Naga yang dipercaya sebagai ‘pelindung’ bagi Vietnam.
Jasa cruising ini banyak tersedia. Cruise
eksekutif, bisnis, atau ekonomi. Biro tour biasanya sudah memesan jauh hari
untuk jadwal rombongan. Sehari sebelum cruising, kita disarankan sudah menginap
di Ha Long City, tidak berangkat dari Hanoi, karena perjalanan darat dari Hanoi
ke Ha Long cukup lama (kira-kira 4-5 jam). Tersedia pilihan hotel bagus di Ha
Long city.
Dengan menginap di Ha Long, kita berkesampatan
mengunjungi night market (pasar malam), atau duduk-duduk di pinggir pantai
menikmati kopi, air tebu, atau jajanan Vietnam. Paginya baru berangkat ke
pelabuhan.
Asyiknya cruissing ini, kita bisa makan siang
di kapal. Sajian sea food dengan cita rasa masakan khas Vietnam yang dimasak
langsung di atas kapal. Hmm.. makan siang dengan semilir angin laut, dengan
pemandangan gugusan batu karang dengan bentuk beragam, terasa romantis, dan maknyuss...
terlebih cruising bersama orang-orang terkasih. Paket cruising ‘overnight’
alias bermalam di atas kapal juga tersedia di Ha Long.
Tentang gua itu, sebenarnya sama dengan gua-gua
yang di Indonesia. Sebut saja Gua Petruk di Jatijajar Kebumen Jawa Tengah,
Gua-gua di Pangandaran Jawa Barat, gua Tambuhan di Pacitan Jawa Timur, gua Lawa
di Purbalingga Jawa Tengah, gua Pindul di Gunungkidul Yogyakarta, gua Londa di
Toraja, dan masih banyak lagi. Bedanya, di Ha Long ini gua berada di gugusan pulau karang di tengah laut. Dan,
karena dikelola dengan baik, maka lebih nyaman dan menyenangkan.
Lampu-lampu dengan sorot warna-warni menyembul
dari balik stalagmit dan stalagtit. Tanpa kelihatan kabel atau bola-bola lampu
itu. Temaram sinar lampu membuat stalagtit nampak lebih eksotik, karena tidak
terlalu terang... namun pengunjung tetap bisa berjalan menelusuri gua. Jadi
kita tidak perlu menyewa center seharga Rp. 10.000 seperti di gua Pangandaran
(harga centernya saja mungkin hanya 15 ribu... he3), karena sudah ada lampu. Di
Londa Tana Toraja, bahkan harus meminta penghantaran dari ‘petugas’ yang
membawa lampu petromak (jadul banget yah..). Tentu saja dengan membayar mereka.
Tidak pula ada grafiti, corat-coret dengan
spidol atau cat pylox di dinding gua, seperti banyak kita temui di gua Petruk
Jatijajar Kebumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar