Rabu, 24 Desember 2014

Air Mancur Berkoh Purwokerto kini sudah mancur lagi...

Setiap hari saya berangkat-pulang kerja melewati bunderan air mancur Berkoh. Salah satu ikon Purwokerto yang sempat tak terurus. Kini, air mancur bunderan Berkoh sudah tampak cantik lagi. Air mancur yang mengelilingi tugu Adipura itu, dibenahi sejak tahun lalu ketika Bupati Banyumas Pak Ahmad Husen ingin merebut kembali piala Adipura sebagai lambang kebersihan dan keindahan suatu kota, setelah belasan tahun piala itu lepas dari Kabupaten Banyumas.

Dan di tahun 2014 ini, piala Adipura kembali bisa diraih oleh Kabupaten Banyumas. Kini Banyumas tidak lagi minder dengan kabupaten tetangga (Purbalingga) yang secara beruntun tiap tahun meraih Adipura. Tentu tidak hanya karena perbaikan air mancur ini sehingga Adipura bisa diraih. Tapi makna yang dalam dari air mancur ini adalah karena di tengah air mancur itu ada tugu lambang piala Adipura yang sempat belasan tahun 'hilang' dari Banyumas.

Letak sebenarnya di tengah-tengah proliman Pancurawis, yang menghubungkan Jalan Gerilya dengan Jalan Sudirman Timur, Jalan Suparjo Rustam arah ke RS Margono, Jalan ke arah Mersi dan Jalan Sunan Giri. Namun karena air mancur sendiri sudah menjadi nama yang sangat dikenal, maka bunderan itu lebih terkenal sebagai 'bunderan air mancur'. Memang hanya itulah air mancur satu-satunya yang ada di kota Purwokerto.

Sempat tidak terurus selama beberapa tahun, ditandai dengan air yang kotor, lumutan, tugu Adipura yang kusam, dan air mancur yang 'tdak mancur', bahkan sempat menjadi kolam pancing. Kini setelah direhab bak air dan 'kluwung'  bunderan-nya, sudah menampakkan keasriannya. Karena keindahanya itu pula, beberapa pasangan menjadikannya sebagai background foto pre wedding. Pasangan berdiri atau duduk di tembok kluwung air mancur, dengan pose mesra dan romantis, seromantis gerakan-gerakan air yang  terus memancar dan memancur ke arah tugu Adipura.

Di malam hari dengan lighting yang cerah, pancuran air nampak berkilau, dan jika angin bertiup, pancuran air akan bergoyang berliuk-liuk...kalau cuaca cerah, beberapa orang suka duduk-duduk di bunderan air mancur itu. Asyik juga ya...

photo: KLIKMG.COM photographer Indonesia

Khalil Gibran dan Pencarian Kesempurnaan Hidup

Khalil Gibran
Suatu hari, Khalil Gibran --seniman, penyair dan penulis kelahiran Lebanon-- bertanya kepada gurunya :
"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup..?"

Sang Guru : 
"Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang..!"

Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Khalil Gibran kembali dengan tangan hampa, lalu Sang Guru bertanya :

"Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun...???" 

Gibran : 
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi..!" 

Sambil tersenyum, Sang Guru berkata : 
"Ya, itulah hidup.. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya. Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita utk menerima kekurangan.." 

Pesan moral bisa kita ambil dari penggalan kisah di atas:
• Bila tak kuasa memberi, jangan mengambil. 
• Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci. 
• Bila tak mampu menghibur orang, jangan membuatnya sedih. 
• Bila tak mungkin meringankan beban orang lain, jangan mempersulit/memberatkannya. 
• Bila tak sanggup memuji, jangan menghujat. 
• Bila tak bisa menghargai, jangan menghina.

"JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi sempurnakanlah apa yg telah ada pada kita..."

*) dari posting-2 di BBM dan WA (ditulis kembali di blog ini agar kata-kata bijak ini bisa dibaca orang lain).

Kamis, 04 Desember 2014

Stalagmit dan stalagtit sebagai idola wisata - belajar dari Ha Long Vietnam

Ha Long Vietam
Stalalagmit dan stalagtit menjadi tujuan dan idola wisata. Di pelajaran Geografi kita ingat stalagmit adalah batuan yang terbentuk di lantai gua, yang berasal dari tetesan air di langit-langit gua di atasnya, sedangkan stalagtit adalah sejenis mineral sekunder (speleothem) yang menggantung di langit-langit gua. Stalagmit dan stalagtit adalah bentuk khas daerah Karst yang terbentuk dari proses pelarutan air di daerah kapur secara terus-menerus. Air yang larut akan masuk ke lubang-lubang yang turun ke gua dan akan menetes ke dasar gua. Tetesan-tetesan itu akan akan berubah menjadi batuan berbentuk runcing. Stalaktit membentuk batuan meruncing ke bawah, sedangkan stalagmit membentuk batuan meruncing ke atas.

Gua-gua dengan stalagmit dan stalagtit inilah yang menjadikan kesan artistik, membentuk aneka gambar yang bisa dipersonifikasi (menyerupai hewan, bentuk tubuh manusia, dll). Nah Vietnam memiliki gua-gua favorit dengan stalagmit dan stalagtit yang aduhai. Menariknya gua-gua itu ada 'di dalam' gugusan pulau-pulau karang. 

Salah satunya di gugusan-gususan pulau karang di kawasan Ha Long. Di ‘Raja Ampat’-nya Vietnam ini terdapat gugusan-gugusan pulau karang yang berjumlah ribuan. Di antara gugusan pulau-pulau itu, di dalamnya, terdapat gua-gua yang eksotik. Tak pelak ini menjadi destinasi wisata yang meggairahkan Vietnam.

gugusan pulau karts Ha Long





Untuk mencapainya kita harus cruissing, naik kapal wisata dari pelabuhan Ha Long menngarungi laut, berlayar di antara gugusan pulau karang. Pemandangan sangat indah. Karang-karang yang menyembul dari dasar laut itu berdiri kokoh, tak bergeming diterpa ombak laut Cina Selatan. Di lihat dari atas, konon gugusan-gugusan pulau karang ini akan tampak seperti seekor naga. Naga yang dipercaya sebagai ‘pelindung’ bagi Vietnam.

Jasa cruising ini banyak tersedia. Cruise eksekutif, bisnis, atau ekonomi. Biro tour biasanya sudah memesan jauh hari untuk jadwal rombongan. Sehari sebelum cruising, kita disarankan sudah menginap di Ha Long City, tidak berangkat dari Hanoi, karena perjalanan darat dari Hanoi ke Ha Long cukup lama (kira-kira 4-5 jam). Tersedia pilihan hotel bagus di Ha Long city.

Dengan menginap di Ha Long, kita berkesampatan mengunjungi night market (pasar malam), atau duduk-duduk di pinggir pantai menikmati kopi, air tebu, atau jajanan Vietnam. Paginya baru berangkat ke pelabuhan.

Asyiknya cruissing ini, kita bisa makan siang di kapal. Sajian sea food dengan cita rasa masakan khas Vietnam yang dimasak langsung di atas kapal. Hmm.. makan siang dengan semilir angin laut, dengan pemandangan gugusan batu karang dengan bentuk beragam, terasa romantis, dan maknyuss... terlebih cruising bersama orang-orang terkasih. Paket cruising ‘overnight’ alias bermalam di atas kapal juga tersedia di Ha Long.



Tentang gua itu, sebenarnya sama dengan gua-gua yang di Indonesia. Sebut saja Gua Petruk di Jatijajar Kebumen Jawa Tengah, Gua-gua di Pangandaran Jawa Barat, gua Tambuhan di Pacitan Jawa Timur, gua Lawa di Purbalingga Jawa Tengah, gua Pindul di Gunungkidul Yogyakarta, gua Londa di Toraja, dan masih banyak lagi. Bedanya, di Ha Long ini gua berada  di gugusan pulau karang di tengah laut. Dan, karena dikelola dengan baik, maka lebih nyaman dan menyenangkan.

Lampu-lampu dengan sorot warna-warni menyembul dari balik stalagmit dan stalagtit. Tanpa kelihatan kabel atau bola-bola lampu itu. Temaram sinar lampu membuat stalagtit nampak lebih eksotik, karena tidak terlalu terang... namun pengunjung tetap bisa berjalan menelusuri gua. Jadi kita tidak perlu menyewa center seharga Rp. 10.000 seperti di gua Pangandaran (harga centernya saja mungkin hanya 15 ribu... he3), karena sudah ada lampu. Di Londa Tana Toraja, bahkan harus meminta penghantaran dari ‘petugas’ yang membawa lampu petromak (jadul banget yah..). Tentu saja dengan membayar mereka.

Tidak pula ada grafiti, corat-coret dengan spidol atau cat pylox di dinding gua, seperti banyak kita temui di gua Petruk Jatijajar Kebumen.

Mungkin gua-gua di negeri kita bisa dikelola dengan lebih baik. Seperti dengan pemberian lampu yang menambah ke-artistik-an stalagtit stalagmit, dan larangan corat-coret. Kementrian Pariwisata mudah-mudahan saja punya program ke arah sana. 021214 



kapal yang siap mengantar Anda