Selasa, 12 Agustus 2014

Urgensi angkutan barang kereta api

Tokoh masyarakat Bumiayu menyampaikan petisi berisi penolakan masuknya truk besar ke dalam kota, yang membuat tambah ruwetnya kemacetan di dalam kota Bumiayu. Petisi lainya berupa himbauan kepada PT KAI untuk mengakomodasi aspirasi warga Bumiayu bisa naik dan turun dengan kereta api dari stasiun Bumiayu. Kedua isi petisi ini berkaitan langsung dengan lini bisnis kereta api.

Masuknya truk besar, tronton, kontainer panjang  melalui Bumiayu adalah imbas amblesnya jembatan Comal. Jalur Tegal/Brebes - Bumiayu - Ajibarang menjadi perpindahan angkutan dari Jabar ke Jateng dan Jatim dan sebaliknya. Kepadatan jalur ini oleh truk besar dengan jumlah ban lebih dari 24 terjadi pasca lebaran setelah angkutan barang diperbolehkan beroperasi. Lebar jalan yang tidak selebar jalur pantura dan banyaknya tikungan tajam dan tanjakan, menjadikan laju kendaraan tidak maksimal. Truk mogok pun sering tejadi, yang mengharuskan kendaraan antri satu satu.  Kalau sudah begini, kemacetan semakin menjadi. Bumiayu ke Purwokerto yang normal ditempuh 1 jam bisa menjadi 4 sampai 8 jam.

Masih banyaknya truk besar ini menunjukkan moda transportasi barang masih didominasi oleh truk. Kemacetan dan tentu saja menjadi pemborosan, tidak akan terjadi jika angkutan barang dengan kereta api sudah maksimal. Rencana kereta api menaikkan pendapatan dari lini angkutan barang menjadi 60 persen dari saat ini 40 persen (perbandingan dengan angkutan penumpang menjadi 60:40), sangat relevan dan harus segera direalisasikan.

Dengan beralihnya angkutan barang ke kereta api, bukan saja mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya, tapi juga banyak penghematan : hemat pemeliharaan infrastruktur, hemat BBM dari pemborosan karena kemacetan, hemat karena dimungkinkan harga barang yang bisa ditekan karena pengurangan biaya ekspedisi.

Usulan masyarakat Bumiayu untuk bisa naik dan turun dari stasiun Bumiayu bisa diakomodasi dengan beberapa kereta diminta berhenti di stasiun Bumiayu. Atau kalau penumpang sudah padat, bisa mengadakan kereta api jurusan Bumiayu Jakarta PP misalnya, yang bisa mengangkut penumpang yang selama ini memakai bus.

Semoga PT KAI cepat merespon. Amien yra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar