Jumat, 21 November 2014

Melongok Musoleum Ho Chi Minh - Bapak Revolusi dan Negarawan Vietnam

Musoleum Ho Chi Minh - Hanoi
Timnas PSSI sedang mengikuti turnamen Piala AFF 2014 di Hanoi, yang dimulai 22 Nopember ini, Ingat Hanoi jadi ingat perjalanan saya ke Hanoi di akhir Agustus 2014 lalu. Lumayan dapat reward jalan-jalan dari kantor. Ada apa di Hanoi -- salah satu dari 2 kota besar di Vietnam, selain Ho Chi Minh City (d/h Saigon)?

Pertama-tama yang saya ingat, karena ketertarikan saya pada sejarah, adalah tokoh legendaris Vietnam Ho Chi Minh. Ia seperti Soekarno bagi Indonesia. Ia tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan dan menyatukan Vietnam. Bedanya dengan Soekarno, Ho Chi Minh berjuang dengan berpetualang di luar negeri (sekitar 30 tahunan), di Paris, London, Rusia dan Cina. Sedangkan Soekarno berjuang dari satu tempat pembuangan ke pembuangan lain di dalam negeri.

Saya pun tidak melupakan mengunjungi musoleum Ho Chi Minh, tempat jasad Ho diawetkan, untuk mengenang jasa-jasa beliau. Sebenarnya Ho sendiri ingan jasadnya dikremasi, namun ketika meninggal 2 September 1969 para pemimpin Vietnam kala itu bersepakat mengawatkan jasadnya agar jasa Ho dapat terus dikenang, terutama jasanya dalam menyatukan Vetnam setelah dilanda perang saudara berkepanjangan antara Vetnam Utara dengan Vietnam Selatan.

Halaman musoleum yang luas - pengunjung berbaris rapi

Memasuki area musoleum, pengunjung harus berpakaian sopan: tidak boleh pakai celana pendek atau tank top bagi perempuan. Barang bawaan simpel, tas gendong tdak boleh dibawa masuk sejak pos penjagaan pertama. Tidak boleh memotret sampai usai (keluar) dari bangunan musoleum, yang berupa bangunan mirip kubus (kotak), dikelilingi tiang-tiang kokoh, dengan warna tembok/keramik  abu-abu tua. Banyak polisi (petugas) berjaga.

Berjalan pun harus berbaris, dengan shaf 2 baris. Tidak boleh bergerombol atau tidak beraturan. Ini wujud penghormatan untuk tokoh besar Vietnam. Dan... memasuki musoleum kita menyaksikan dengan jelas jasad Ho Chi Minh, sang pencerah yang menerangi Vietnam (sesuai namanya; Ho yang menerangi), membujur tenang. Wajahnya tampak memutih, dengan sedikit janggut yang dibiarkan tidak bercukur. Penduduk asli Vietnam membungkuk untuk memberi hormat ketika 'berhadapan' dengan wajah sang pahlawan. Sama sekali tidak boleh memotret. Bahkan berlam-lama pun tidak boleh. Kita hanya boleh memandangi sambil terus berjalan. Ada petugas berjaga di pintu masuk, di dalam dan di pintu keluar bangunan kotak yang kokoh itu. Mereka yang berhenti, langsung diingatkan untuk segera berjalan. Wow.. negara komunis saja tidak boleh ada 'penyembahan' untuk tokoh pahlawan-nya yah...

Sekilas Ho Chi Minh dapat dilihat di wikipedia. Hồ Chí Minh (chữ nôm: 胡志明) (19 Mei 18902 September 1969) adalah seorang tokoh revolusi dan negarawan Vietnam, yang kemudian menjadi Perdana Menteri (1954) dan Presiden Vietnam Utara (1954 - 1969). Selain itu, Ho Chi Minh merupakan salah satu politisi yang paling berpengaruh di abad-20.

Nama aslinya adalah Nguyễn Sinh Cung, dan juga dikenal sebagai Nguyễn Tất Thành, Nguyễn Ái Quốc (sebuah nama yang sering digunakan orang lainnya juga), Lý Thụy, Hồ Quang dan akrab dipanggil Bác Hồ (paman Hồ) di Vietnam. Kota Saigon yang dulunya merupakan ibukota Vietnam, diganti menjadi kota Ho Chi Minh untuk mengenang jasanya.

Karena kesederhanaan-nya Ho Chi Minh tidak mau tinggal di istana megeh peninggalan Perancis ini

Ho Chi Minh dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, hemat, berpakaian santai, berbicara dengan tenang, jarang kehilangan kesabaran, dan sering berbicara dengan penduduk, terutama anak-anak. Sebelum meninggal, Ho berpesan agar tubuhnya dikremasi dan abunya disebarkan tanpa publikasi. Namun, ketika Ho meinggal pada 2 September 1969 pukul 9.47 pagi, di usia 79 tahun, jasad Ho diawetkan dan diletakkan dalam mausoleum Ho Chi Minh, Lapangan Ba Dhin, Hanoi dan terbuka untuk publik. Para pihak yang bertikai di seluruh Vietnam sepakat untuk mengadakan gencatan senjata selama 72 jam untuk mengenang Ho yang meninggal akibat serangan jantung. Ho meninggal tepat 25 tahun setelah dia mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam dari Perancis dan hampir enam tahun sebelum pasukannya berhasil menyatukan Vietnam Utara dan Selatan di bawah paham komunis.

Ho Chi Minh merupakan pahlawan terbesar bagi bangsa Vietnam karena jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan dan penyatuan Vietnam. Ketika pasukan Vietnam Utara berhasil menaklukkan Saigon pada tahun 1975 dan menandai penyatuan Vietnam, maka kota tersebut diganti menjadi kota Ho Chi Minh. (22112014)

Rumah yang dipilih Ho Chi Minh untuk tinggal, dengan ruangan-2 yang sederhana. Mobil Kepresidenan era Ho Chi Minh dan kolam di sekitar musoleum dan rumah Ho sang penerang Vetnam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar