Kamis, 24 Juli 2014

Kenapa sering menulis rute alternatif?

Saya senang kalau orang membaca tulisan saya tentang rute jalan yang harus ditempuh menuju kota atau tempat wisata. Karena dengan demikian saya telah membantu mereka yang sedang bingung. Semua tulisan tentang rute perjalanan ini pernah saya alami dan tempuh. Pekerjaan saya menjadikan saya harus berkeliling ke berbagai daerah, terutama Jawa Tengah bagian tengah dan barat.

Paling banyak di wilayah eks karesidenan Banyumas atau dikenal sebagai daerah ngapak (Bralingmascakeb : Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen), eks karesidenan Pekalongan (Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang) dan sebagian Kedu (WOnosobo, Temaggung, Purworejo). Oh ya Kebumen masuk Kedu, namun secara budaya sebenarnya lebih dan sangat mBanyumas.

Hampir selama dua dekade ini sering berpergian di daerah-daerah itu. Seringnya pakai kendaraan sendiri, dan sangat jarang dengan kendaraan umum kalau sudah harus blusukan ke daerah-daerah. Kalau tujuannya kota yang ada angkutan umum nyaman, travel, bus patas AC maupun kereta api, saya baru memilih moda angkutan umum itu.

Jadi saya relatif paham rute jalan kabupaten, apalagi jalan nasional. Paham pula tempat makan yang enak dan kalau bisa enak dan murah. Sego pecel yang enak di Banjarnegara dimana? Saya tahu sekalipun tempatnya ndlesep. Atau tempat makan dengan lauk pauk rumahan di Kutoarjo, sop daging sapi di Kebumen, garang asem Pekalongan, dan dimana harus membeli kudapan atau cemilan yang khas. Insya Allah tahu.

Mungkin suatu saat saya akan posting, kalau Anda perjalanan dari Purwokerto ke Semarang, tempat makan mana saja di perjalanan yang saya rekomendasikan. Atau dari Purwokerto ke Jogja. Dan rute jalur lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar